Cara Hebat Mencari Bakat Anak Sejak Dini

Para Sahabat berbagi tutorial, setiap orang tua pasti bangga dengan bakat yang dimiliki anaknya. Namun seringkali kita sebagai orang tua juga tak bisa langsung mengetahui bakat terpendam anak kita. Hal ini dikarenakan kita yang enggan mencari tahu bakat apa yang dimiliki sang anak atau diri kita sendiri yang memang kurang peka terhadap perkembangan anak.

Jika orang tua mengetahui bakat anak sejak awal, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah kunci dalam mendidik anak secara tepat dan lebih mudah. Bakat si anak akan lebih menonjol jika orang tua membantu anak lebih percaya diri dalam menunjukan bakatnya. Sebagai orangtua, kita perlu mengenali dan memancing keluar talenta anak kita sejak dini. Jika sudah mengetahui bakat anak, Anda bertugas mendukung, mengasah, serta memeliharanya agar si anak bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya.

Berikut ini kami memberikan beberapa cara untuk mengetahui bakat anak sejak dini:

Analisa Sidik Jari
Melalui teknologi analisia sidik jari atau fingerprint analysis, orangtua bisa mendeteksi bakat anak sejak usia tiga bulan. Analisa sidik jari merupakan metode pemindaian sidik jari untuk mengetahui gaya kerja otak yang paling dominan. Kerja otak sangat berkaitan dengan potensi atau bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak.

“Analisa sidik jari bukan ramalan, melainkan lawan dari ramalan karena bukan melihat ke masa depan, tapi justru melihat apa yang dibawa anak sejak lahir,” ujar psikolog anak Efnie Indrianie.
Menurutnya, sidik jari terbentuk ketika janin berusia 13-24 minggu, bersamaan dengan pembentukan susunan saraf otak. Sehingga hal ini bisa menjadi peta yang dibawa anak sejak lahir menggambarkan potensinya.

“Sidik jari bersifat permanen, tidak bisa berubah, unik, tidak akan pernah sama sekalipun satu jari dengan jari lainnya di tangan yang sama. Hebatnya lagi, analisis ini bersifat objektif tanpa dipengaruhi unsur kondisi fisik (sehat atau sakit,red) dan unsur psikologis (sedih, senang, stres, red). Betul-betul bersifat apa adanya,” katanya.

Pengenalan potensi bawaan ini diharapkan membantu orangtua menerapkan cara belajar paling efektif bagi si kecil dalam mewujudkan cita-citanya. Analisa sidik jari bukan pengganti psikotes, tapi bisa menjadi pelengkap.

“Psikotes hanya untuk melihat perkembangan kecerdasan seseorang, tapi dengan adanya finger print yang dilengkapi dengan psikotes, pemeriksaan soal kepribadian anak akan lebih lengkap dan komplit,” katanya.

Adapun proses untuk analisa sidik jari tidak membutuhkan waktu lama. Cukup memindai sepuluh jari anak pada sebuah alat khusus. Kemudian, hasil pindaian sidik jari muncul di layar komputer. Dengan program khusus,  bakat anak akan dianalisa dan hasilnya bisa diketahui dalam hitungan menit.

Observasi
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengenali bakat anak adalah dengan melakukan oberservasi mendalam. Dalam hal ini orangtua harus membedakan terlebih dahulu minat dan bakat. Menurut psikolog Ratih Ibrahim, bakat adalah hal-hal yang menonjol dalam diri anak.  Sementara minat pada dasarnya bisa dikondisikan. Terkait dengan suka atau tidak suka anak pada suatu hal.

Ia juga menjelaskan, bakat pada dasarnya terbagi dua. Ada bakat yang terlihat, ada pula bakat terpendam atau belum muncul. Bakat yang telihat biasanya disebut sebagai potensi

Untuk mengetahui bakat anak, kata Ratih, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, mengamati. Kedua, anak dipaparkan dengan berbagai kegiatan yang terlihat pada perilaku. Ketiga, melihat minat dimana dalam hal ini orangtua sebaiknya tak terlalu memaksakan kehendak.

“Kalau saya lebih memilih diasah bakatnya sejak masuk SD. Kalau masih duduk di Taman Kanak-Kanak, masih terlalu kecil. Usia TK merupakan masa dimana anak mencoba segala macam hal,” kata Ratih.

Lingkungan Turut Mendukung
Pemerhati anak, Seto Mulyadi juga mengatakan bahwa perpaduan antara faktor genetik dan lingkungan memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap perkembangan bakat anak.
Menurutnya, bakat yang diturunkan secara genetik belum tentu berkembang jika lingkungan anak tidak kondusif. Ia mengatakan bahwa lingkungan anak haruslah mendukung potensi anak sepenuhnya .
"Contohnya seperti anak-anak Ahmad Dhani. Ketiganya memiliki bakat dalam bermusik yang diturunkan oleh sang ayah yang merupakan musisi dan pencipta lagu. Lingkungan tempat tumbuh anak-anaknya juga mendukung mereka dalam mengembangkan bakat bermusik karena mereka sejak kecil terbiasa dengan alat-alat musik dan sebagainya," ucap pria yang biasa disapa dengan panggilan Kak Seto ini.

Kak Seto menambahkan bahwa faktor gizi, terutama ASI juga sama pentingnya dalam hal mengembangkan dan membantu menstimulasi otak sedari dini. Gizi dan nutrisi lainnya yaitu zat besi, kalsium, vitamin dan sebagainya.

Ia juga menjelaskan, anak ibarat bibit unggul yang tidak diketahui akan menjadi pohon atau tanaman apa. Yang terpenting adalah tanahnya. Jika tanahnya bagus dan subur, maka bibit tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula.

Related Product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERBAGI TUTORIAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger